Seorang hamba Allah diterjah sekelompok penyanyi wanita dengan satu persoalan...
“Saudara, salahkah kami menyanyi? Salahkah kami menggunakan bakat dan anugerah yang dikurniakan kepada kami ini?”
Hamba Allah itu menjawab...
“Tak salah... Jika mereka yang menonton persembahan saudari itu semuanya wanita atau muhrim saudari... Sedangkan Rasulullah SAW juga pernah menyuruh Saidatina Aisyah mengadakan hiburan di satu majlis keramaian yang semuanya terdiri dari wanita, jika saya tidak tersilap...”
Kelompok penyanyi wanita itu mencelah...
“Rasanya saudara tahu maksud persoalan dan konteks pertanyaan kami ni... Maksud kami, salahkah kami menyanyi untuk konsert amal yang berlangsung baru-baru ni?”
Hamba Allah itu menjawab lagi...
“Rasanya saya tidak perlu perjelaskan tentang perkara tu... Seorang wanita menyanyi untuk menghiburkan golongan bukan muhrim, jelas-jelas haram pada syariat Islam... Itu belum lagi kita berbicara tentang pendedahan aurat...”
Kelompok penyanyi wanita itu masih tidak puas hati...
“Tetapi saudara, kami terlibat dengan konsert amal tu demi memartabatkan Malaysia... Sebagai salah satu cara mempromosikan kebudayaan Malaysia... Mudah-mudahan jumlah pelancong ke Malaysia berkembang...
“Saudari sekalian, izinkan saya bertanya... Mudah-mudahan persoalan saya mampu membuatkan saudari sekalian terfikirkan jawapan bagi persoalan saudari...”
“Insya-Allah... Silakan...”
Dengan selamba, hamba Allah itu bertanya...
Saudari sekalian, yang mana wujud terlebih dahulu? Malaysia atau Islam? Dari mana terbinanya Malaysia? Dari mana pula wujudnya Islam? Mengapa kita sibuk memikirkan cara untuk mempromosikan dan memberi gambaran yang baik tentang Malaysia, sedangkan pada waktu yang sama kita menampilkan gambaran yang tidak baik tentang Islam?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan