Ya Allah,
Saksikanlah oleh Mu bahawa hamba ini menitiskan air mata,
bukan kerna menyesali rahmat-Mu… Tapi, hamba ini teramat mensyukuri nikmat yang
Dikau berikan… Betapa hamba ini bersyukur atas cinta yang Dikau titipkan pada
diri ini, sehinggakan diri ini tidak mampu menahan air dari menitis, berguguran
membasahi bantal…
Ya Allah,
Masih diri ini ingat... Cinta ini bermula dengan diri ini
mendambakan dia sebagai pelengkap diri ini... Betapa diri ini dengki melihat
kawan-kawan lain berteman, sungguhpun diri tahu perbuatan mereka itu mampu
menjurus kepada gerbang maksiat... Diri ini cuba menahan jiwa dan diri dari
godaan dan nafsu mengelodak, dengan mendambakan diri... Niat diri ini seakan
baik, namun tidak sebegitu tulus... Betapa diri ini tidak sedar bahawan
sebenarnya diri ini menganggapnya seperti alat untuk diri ini lari dari godaan
wanita... Terima kasih kepadanya yang sudi meluahkan rasa, menyedarkan diri ini
akan tulus niat sebenarnya... Alhamdulillah kepada-Mu Ya Allah, kerna memberi
keberanian dan kekuatan kepadanya bersuara dan memberi kesedaran kepada diri
ini sehingga diri ini mampu menerima tegurannya... Jika tidak, diri ini tidak
akan mampu menyedari bahawa dirinya sebenarnya terkilan...
Kini diri ini sedar... Dan diri ini harap, kesedaran ini
benar... Jika kesedaran ini masih tidak benar dan tulus, sudilah Dikau memberi
petunjuk lagi, Ya Allah, kini diri ini sedar akan hakikat diri ini mencintai
dirinya... Cinta ini, adalah kerna fitrah-Mu... Cinta ini, kerna menyempurnakan
syariat Islam-Mu... Cinta ini, kerna seruan Rasulullah-Mu... Pendek kata, cinta
ini kerna-Mu... Tiada maknanya cinta ini kepadaku sebenarnya, kerna di saat
ajalku, ku bakal meninggalkan dia jua... Setidaknya, saat hujung nyawaku, ada
yang dapat diri ini banggakan... Setidaknya, diri ini telah menepati sesuatu
dalam hidupku, iaitu cinta-Mu, cinta ini... Cinta ini milik-Mu, diri ini dan
dirinya juga milik-Mu... Terserah pada-Mu, melalui Qada’ dan Qadar-Mu, untuk
menentukan pengakhiran tiga milik-Mu ini... Setidaknya, diri ini telah sedar
akan hadirnya tiga unsur milik-Mu... Itu sangat ku syukuri... Kini, ku menadah
tangan, memohon agar diri ini dan dirinya disatukan dengan cinta-Mu...
Masih diri ini ingat... Cinta inilah yang memulakan
munajatku pada-Mu di malam hari... Ku sedar, ibadah seharusnya ikhlas kerana-Mu
Ya Allah... Namun, setidaknya amalan itu telah bermula kerna cinta-Mu... Kini,
ku belajar untuk ikhlas, dengan menyerahkan segalanya kepada-Mu, dengan tidak
terlalu berharap... Kerna diri ini sedar, cinta ini milik-Mu, hatinya insan
yang baik itu jua milikmu... Terserah pada-Mu untuk menyerahkan dan
mempersatukan dengan hati ini atau tidak...
Alhamdulillah Ya Allah,
Dirinya cantik, dan diri
ini jatuh cinta padanya... Cantiknya, pada setiap lapis kain yang menutup
dirinya, bukan pada lapisan kulitnya... Cantiknya, pada labuhan tudungnya,
bukan pada urai rambutnya... Cantiknya, bukan kerna gelora nafsu yang
menggelodak tatkala menatap dirinya... Namun cantiknya pada ketenangan yang
hadir saat memandangnya... Ditambah lagi dengan ketenangan air mukanya, cukup
untuk membuktikan betapa agungnya kuasa-Mu Ya Allah...
Kecantikan dirinya dan
ketenangan yang dikurniakan-Mu Ya Allah, benar-benar memberi kesan kepada diri
ini... Sehinggakan kini, hati ini terlatih untuk merasakan insan yang tampil
bertudung lebih cantik berbanding penampilan tidak bertudung dan insan yang
tampil dengan menutup aurat secara sempurna lebih cantik berbanding insan yang
menutup aurat secara ala kadar... Ku sedar, perubahan hati ini bermula sejak
diri ini mencintai dirinya...
Ya Allah,
Bukannya diri ini terlalu
taksub, apa lagi memuja wujud dirinya... Sekadar meluahkan rasa bersyukur diri
ini terhadap Mu Ya Allah... Bersyukur kerna kau anugerahkan kehadirannya dalam
hidup diri ini, apa lagi sehingga kau titipkan rasa cinta dalam hati ini,
terhadap insan secantik dan sebaik dirinya...
Biarkan air mata ini terus
mengalir Ya Allah... Kerna diri ini tahu air mata bukan simbolik kelemahan,
tapi kerna cinta-Mu Ya Allah... Semoga air mata ini terus mengalir, agar ku
tahu Maha Agungnya Mu Ya Allah... Agar ku tahu kecintaan yang hadir dalam diri
ini adalah kerna kecintaan-Mu Ya Allah...
Ya Allah Ya Rahmanurrahim,
Kini diri ini redha...
Sesungguhnya, cinta ini cinta-Mu Ya Allah... Seandainya diri ini tidak layak
untuk dirinya, sekiranya diri ini tidak layak memiliki cinta ini, ku redha
dengan ketetapan-Mu, kerna Kau Maha Mengetahui akan hamba-hamba Mu...
Seandainya cinta itu untuk diri ini, sekiranya diri ini punya rezeki untuk cinta
bahagia hidup bersamanya diberkati-Mu, diri ini amat bersyukur Ya Allah...
Telah diri ini syukuri, biarpun harus menanti...
Istikharah diri ini
menggambarkan dirinya... Kini, ku berhajat untuknya... Sesungguhnya Allah Maha
Pencinta, Maha Mulia, sesempurna segalanya...
ENGKAU SATU CINTA... YANG SELAMANYA AKU CARI... TIADA WAKTU KU TINGGALKAN
DEMI CINTAKU KEPADAMU... WALAU SERIBU RINTANGAN YANG MENGHADANG DALAM DIRI, KU
TEGUHKAN HATI INI HANYA PADAMU... KU PASRAHKAN...
Cinta insan cinta Allah...
Cinta mungkin hadir tanpa disedari, tanpa dipinta...
Dinasabkan cinta agar insan lebih tenang dan bahagia...
Ubah diri ke arah lebih baik, dengan cinta...
ALHAMDULILLAH, syukuri nikmat yang tidak terkira...
Biarpun mungkin ramai yang tidak menyedari hakikat cinta pada diri
mereka...
Cinta itu tetap ada untuk dipunya, dalam doa...
[kini ku pinta, satukanlah hatiku dan hatinya, dengan cinta milik-Mu Ya
Rabbi...]
Nota:
Bukanlah perkongsian ini bertujuan berbangga atau ujub dengan apa yang
ada... Bukan bertujuan menunjuk-nunjuk... Namun, ingin diri ini kongsikan
nikmatnya cinta Allah... Ingin diri ini sampaikan betapa kita harus menghargai
kurniaan Allah ini, selagi Allah SWT masih ingin mencurahkan kurniaan-Nya...
Hargailah dan sentiasalah bersyukur berdoa sebelum Allah SWT menarik nikmat itu
dari kita, kerna kita hanya hamba-Nya yang lemah... Pupuklah cinta, walaupun
masanya dirasakan belum tiba...
(Imam Ghazali mendidik puterinya tentang cinta 10 tahun sebelum puterinya layak
bercinta) Renung-renungkanlah, semoga Allah berkati...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan