RUPA PARASNYA...

Menyukai seseorang… Jatuh hati pada seseorang... Janganlah kerna rupa parasnya semata... Apa lagi pada susuk badannya, jangan sekali-kali... Janganlah sukakan seseorang itu kerna cantiknya atau kacaknya dia... Sememangnya tiada kajian saintifik dalam membuktikan keberkekalan perhubungan berasaskan rupa paras... Namun pengamatan sosiologi sudah cukup menjadi dalil...

Fikirkan sejenak... Berapa ramai insan yang cantik atau kacak di sekeliling kita? Tanyakan pada diri kita... Pernah kita peduli atau kagum akan mereka ini? Dulu, mungkin pernah... Namun kini, rasa itu luntur sudah... Kenapa? Jawapannya, kerna sudah jemu...

Saatnya kita terlintas dengan insan-insan cantik atau kacak di persinggahan, kita mula menyimpan perasaan... Perasaan suka menyebabkan kita jadikan insan tersebut sebagai topik perbualan harian... Apa pula ceritanya teman-teman kita, yang sekian lama kita berkenalan? Yang dulunya, mungkin pernah kita bualkan? Hilang sudah cantiknya, luntur sudah kacaknya? Tidak kerna itu, tapi hati kita yang dah berubah haluan... Kerna selalu sangat berjumpa dengan teman-teman, hati pun dah jemu... Mungkin kerna kita sudah matang, kerna kita sudah pandai membuat perbandingan?

Nah, jelas kan? Cantik dan kacak insan tidak berkekalan di hati... Namun, mengapa kita masih menyimpan perasaan terhadap seseorang kerna cantiknya dia atau kerna kacaknya dia? Mungkin kerna kita terlalu enak dibuai perasaan...

Menyentuh tentang perihal rupa paras... Bagaimana halnya dengan anak-anak yang memuji cantiknya ibunya dan kacaknya ayahnya? Apakah anak-anak itu tidak ikhlas dalam mengungkapkan kata-kata itu? Ayuh kita selidiki... Rasanya, bukan semata-mata kerna cantik ibunya dan kacak ayahnya yang memuatkan anak-anak memuji mereka... Bahkan, anak-anak akan memuji ibu dan ayahnya kerna jasa-jasa mereka... Kerna kasih sayang mereka... Kasih sayang dan jasa baik ibu dan ayah membuatkan mereka seakan kekal cantik dan kacak di mata anak-anak... Begitulah seharusnya... Suka dan jatuh hatilah pada insan yang mempunyai pakej peribadi... Seorang insan yang bukan cantik atau kacak semata, bahkan baik pula peribadinya...

Akhir kata, benar CANTIK DAN KACAK ITU SUBJEKTIF... NAMUN, CANTIK ATAU KACAK SEMATA HANYALAH FIKTIF... Pilihan untuk kita: (A) Sangat cantik/kacak tapi peribadinya belum tentu, atau (B) Tidak berapa cantik/kacak namun baik peribadinya... Nah, persoalan objektif untuk kita... Apakah kita akan memilih (A) dan berazam untuk membentuk peribadinya, atau kita akan memilih (B) yang hanya memerlukan perkongsian bergaya? Rasanya, seorang insan lebih mudah mengubah penampilannya berbanding peribadinya... Dalam membuat pilihan dalam hidup, mungkin juga kita akan bertemu tidak hanya (A) atau (B) kerna mungkin akan hadir (C) Agak cantik/kacak bahkan baik pula peribadinya... Nah, pakej...

Kesimpulannya, BAIK-BAIK DALAM MENILAI kerna sudah ramai yang tertipu dengan kilauan kaca yang baru ditemui sehingga melupakan permata yang tersimpan sekian lama...

SAYANGKAN INSAN KERNA PARASNYA, KAU KAN JEMU MELIHATNYA...

SAYANGKAN INSAN KERNA SUSUKNYA, KAU KAN MENYESAL UNTUK MENJAGA DIA...

SAYANGKAN INSAN KERNA PERIBADINYA, INSYA-ALLAH KAU KAN SENYUM SENTIASA...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"Awak ada sesuatu untuk diperkatakan? Atau sesuatu untuk dibincangkan?
Jom kita berdiskusi melalui e-mail...

along.azihani@gmail.com

Insya-Allah, semoga kita dapat berbincang dan berkongsi sesuatu yang bermanfaat..."

Ahmad Zakry Haikal