Dikisahkan, seorang pemuda (Si Pemuda) baru masuk ke
universiti... Di hari pendaftaran, Si Pemuda terserempak dengan seorang gadis
(Si Gadis)... Penampilan Si Gadis, apa adanya, menarik hati Si Pemuda... Makna
kata, Si Pemuda dah jatuh cinta pandang pertama pada Si Gadis... Maka,
bermulalah pengembaraan istikharah Si Pemuda...
Ketika
bersiap untuk ke kuliah, Si Pemuda memohon pada Allah SWT...
“Ya Allah, jika benar dia untukku, Kau temukan aku dengan
dia di kuliah nanti...”
Setibanya
Si Pemuda di kuliah, tiada dia bertemu Si Gadis... Tidak dia bertemu Si Gadis
sehingga kuliah berakhir. Namun, ingatannya sering terkenangkan Si Gadis...
Beristighfar Si Pemuda...
Saat
ingin berjalan ke kafetaria untuk makan, Si Pemuda memohon lagi pada Allah
SWT...
“Ya Allah, jika benar dia untukku, Kau palingkanlah
pandangan ku agar ternampak dia dalam ramai...”
Di
kafetaria, dari saat Si Pemuda menjejakkan kaki sehingga dia mencuci tangannya,
tidak terlihat pun kelibat Si Gadis... Bayangan Si Gadis masih bermain di fikiran
Si Pemuda... Mengucap panjang Si Pemuda...
Petang
hari, semasa bersiap untuk beriadah, Si Pemuda memohon lagi pada Allah SWT...
“Ya Allah, jika benar dia untukku, Kau
selisihkanlah aku dengannya...”
Si Pemuda
terserempak dengan ramai orang ketika beriadah, namun Si Gadis bukan antara
mereka itu... Si Pemuda terus bersabar... Kelibat Si Gadis masih di fikiran...
Si Pemuda mengatur nafas untuk bertenang, agar tidak dibuai perasaan...
Di waktu
malam, Si Pemuda bersiap untuk ke pusat sumber menelaah pelajaran... Si Pemuda
memohon lagi pada Allah SWT...
“Ya Allah, jika benar dia untukku, Kau hadirkan dia di
pusat sumber nanti, dan aku terpandang kelibatnya...”
Dalam
kusyuk menelaah pelajaran, sesekali Si Pemuda mendongak kepala... Sengaja dia
memilih tempat duduk paling belakang, menghadap pintu masuk, dengan harapan
akan terpandang Si Gadis... Namun, Si Pemuda hampa kerana Si Gadis tidak
terlintas pada pandangannya... Hanya bayangan Si Gadis yang ada di mindanya...
Si Pemuda mencuba untuk terus tenang...
Di
tengah malam, Si Pemuda bersolat sunat bagi memastikan jawapan kepada
istikharahnya... Dia mengharapkan pilihan yang dibuat adalah tepat dan bukan
kerana mainan syaitan semata-mata...
Begitulah Si Pemuda, setiap hari, mengharapkan perkara
yang sama sebagai petunjuk samada cintanya pada Si Gadis adalah benar... Setiap
hari, Si Pemuda memulakan harinya dengan
senyuman, kerna ada harapan di hatinya... Sungguhpun hampa dengan petunjuk yang
diharapkan tidak kunjung tiba, dia kembali tersenyum kerna ada harapan baru di
hatinya...
Tidak pasti berapa lama istikharah Si Pemuda, sehingga
tiba suatu hari... Di pagi hari itu, saat berjalan ke kuliah bersama
kawan-kawannya, Si Pemuda terdengar suara-suara kecil di belakangnya... Pabila Si
Pemuda memalingkan mukanya, dia ternampak wajah Si Gadis...
Di kuliah, saat Si Pemuda sudah duduk di kerusi paling
hadapan, dan mula membuka buku, satu suara menegurnya, “Assalamualaikum, tumpang
tanya... Kuliah untuk subjek Kimia Bahan di mana ye?”. Si Pemuda
mengangkat kepala... Ternyata Si Gadis yang bertanya... Agak gugup, Si Pemuda
menjawab, “Waalaikumussalam... Maafkan saya, saya tak tahu...”.
Tiba masa makan, seperti biasa, Si Pemuda ke kafetaria
bersama kawan-kawannya... Selesai mengambil makanan, salah seorang kawannya
berkata, “Tolong temankan aku kejap... Nak bagi nota kuliah kepada seseorang...”.
Si Pemuda menemani kawannya ke meja yang diduduki oleh sekumpulan gadis...
Takdir Allah Maha Kuasa, Si Gadis pun makan di meja tersebut...
Pada petang hari tersebut, Si Pemuda berlatih ragbi...
Satu rutin biasa baginya bersama kawan-kawan... Ketika berehat, matanya terarah
pada sekumpulan gadis sedang bermain bola jaring... Tanpa diniatkan, dia
terpandang Si Gadis antara pemain bola jaring itu...
Malam harinya, dalam perjalanan pulang dari pusat sumber,
Si Pemuda terpandang sebatang ‘highlighter’
di atas laluan pejalan kaki berbumbung... Ternampak seorang gadis berjalan
tidak jauh di hadapan, Si Pemuda berjalan laju sedikit... Dikira jaraknya tidak
jauh dari gadis itu, Si Pemuda menegur, “Assalamualaikum, maafkan saya... ‘Highlighter’
saudari ke ni? Terjatuh di belakang tadi...”. Saat gadis tersebut
memalingkan muka ke arahnya, ternyata itu adalah Si Gadis!
Begitulah satu hari yang memberi makna cukup besar pada Si
Pemuda... Selang beberapa hari, Si Pemuda memberanikan diri untuk bertemu Si Gadis...
Berkata Si Pemuda...
“Assalamualaikum awak... Sebenarnya, sejak saya bertemu
awak, saya ada istikharah... Insya-Allah, awaklah jawapan kepada istikharah
saya...”
Ditakdirkan,
Si Gadis tidak terkejut dengan kata-kata si pemuda itu... Bahkan, Si Gadis
menjawab selamba...
“Waalaikumussalamwarahmatullahiwabarakatuh... Awak,
keluarga saya akan datang melawat hujung minggu ni... Awak boleh tanyakan pada
ibu bapa saya...”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baiklah, cukup sampai di situ saya
bercerita... Harus diingat, cerita ini tidak sepenuhnya benar... Ia adalah olahan
saya... Namun, Insya-Allah ada kaitan dengan kebanyakan daripada kita...
Apa yang saya cuba katakan? Ringkas
sahaja... Bersabarlah dalam
istikharah... Kadang-kadang, Allah tak kurniakan terus petunjuk sebagaimana
yang kita pinta... Dan Allah SWT itu Maha Kuasa... Allah mampu memberikan
petunjuk-Nya dalam apa cara sekalipun...
Dalam penceritaan saya, telah tergambar bahawa Si Gadis
adalah jodoh bagi Si Pemuda, berdasarkan gerak hatinya... Bagi menentukan
kesahihan gerak hatinya, Si Pemuda terus memohon petunjuk... Rasanya, situasi
ini agak lazim bagi kebanyakan kita... Kita sentiasa merasakan dia adalah jodoh
bagi kita, namun kita terus menginginkan petunjuk sebagai kepastian yang
sahih... Tidak salah, bahkan itu sangat bagus... Akan tetapi, kenapa Allah
tidak kurniakan petunjuk yang kita inginkan, sedangkan rasa itu terus ada?
Adakah Allah SWT ingin menganiaya kita? Nauzubillah, sekali-kali tidak... Boleh
jadi, Allah ingin menguji kita... Boleh
jadi, Allah ingin memperkuatkan hati kita agar teguh... Boleh jadi, Allah ingin
mendekatkan kita kepada-Nya... Agar kita terus beristikharah, terus memohon
petunjuk daripada-Nya...
Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Mengetahui... Mungkin jika Allah kurniakan terus petunjuk
yang kita inginkan, kita mungkin terbawa-bawa sehingga akhirnya kita terjerumus
ke dalam maksiat... Sesungguhnya Allah Maha Penyayang... Mungkin Allah sedang mempersiapkan diri
kita dan diri si dia, agar dapat menerima satu sama lain tatkala masanya telah
tiba untuk mempersatukan hati dalam syariat-Nya...
Seperti yang saya janjikan, saya ringkaskan... Pendek
kata, teruskanlah istikharah awak...
Teruslah berhajat selagi mana awak pasti Allah redha dengan tindakan awak
itu... Teruslah berharap agar Allah redha dan memberkati awak... Dalam berhajat
terhadap seseorang, berhajatlah juga untuk dia... Semoga sama-sama diberkati...
Barulah sama cantik, sama padan akhirnya, Insya-Allah...
Indahnya
Istikharah...
Kerna Ia
Tidak Bersifat Objektif...
Ianya
Bersifat Subjektif...
Yang
Penting, Keterbukaan Hati Kita...
Kerna ‘SKEMA
JAWAPAN’ Ada Pada Kita...
APAKAH SKEMA AWAK?
ADAKAH IA TERBUKA ATAU TERTUTUP?
alhamdulillah.... rasa terubat sikit hati ni... hampir2 je ptus asa dlm istikharah... terima kasih atas prkongsian nih... saya kan terus istiqamah dalam istikharah dan sabar....
BalasPadam